Saturday, January 12, 2008

Jiwa, rasa, hati si seni

Petikan gitar berlagu
Sendu
Setiap tarian jari si pemetik
Punya notasi sendiri yang unik
Sambil bibir menzikir seiring
Bait-bait kata nan penuh rasa
Rasa-rasa yang tusukannya meresap ke dada
Itu seni bisik si telinga
Seni itu ada pada rasa, ada pada jiwa

Palitan merah jingga itu punya makna
Si Putih itu tidak lagi hambar
Impasto mencemar kerataan si kanvas
Di setiap contengan
Di setiap garisan
Di setiap lakaran
Punya hati si pelukis
Juga penuh rasa puitis
Rasa cinta
Rasa kasih
Rasa sayang
Juga rasa pedih
Rasa sedih
Hati perih
Hati merintih
Itu seni kata si mata
Seni itu ada pada rasa, ada pada jiwa

Lenggok gemalai diiring
Petikan gitar yang nyaring
Dengan wajah penuh ekspresi
Suara penuh emosi
Sang penyair berjiwa halus
Lahirkan rasanya dengan telus
Seiring terlontar segala rasa
Segala jiwa
Segala tenaga
Itu seni lirih sang jasad
Seni itu ada pada rasa, ada pada jiwa

Seni itu bukan hanya ditelinga
Bukan hanya dimata
Bukan hanya pada jasad
Ia lahir dari jiwa
Ia lahir dari hati
Untuk dihayati dan dicintai



Pasar Budaya
12 Januari 2008